Selamat datang di Credo, Kami adalah Produsen Pompa Air Industri.

englisthEN
Semua Kategori

Layanan Teknologi

Memecahkan Setiap Tantangan Teknis di Pompa Anda

Analisis Kasus Kegagalan Pompa Casing Split Horizontal: Kerusakan Kavitasi

Kategori:Layanan Teknologi Penulis: Credo PumpAsal: AsalWaktu penerbitan: 2023-10-17
Hits: 45

1. Gambaran Umum Insiden

Sistem pendingin sirkulasi unit 25 MW menggunakan dua  pompa casing terpisahData pelat nama setiap pompa:

Aliran (Q): 3,240 m³/jam

Desain kepala (H): 32 m

Kecepatan (n): 960 rpm

Daya (Pa): 317.5 kW

NPSH yang dibutuhkan (Hs): 2.9 m (≈ 7.4 m NPSHr)

Hanya dalam waktu dua bulan, salah satu impeler pompa berlubang akibat erosi kavitasi.

pompa split case aksial

2. Investigasi dan Diagnostik Lapangan

Pembacaan tekanan pada pengukur debit: ~0.1 MPa (dibandingkan dengan perkiraan ~0.3 MPa untuk head 32 m)

Gejala yang diamati: fluktuasi jarum yang hebat dan suara “letupan” kavitasi

Analisis: Pompa beroperasi jauh ke kanan dari Titik Efisiensi Terbaik (BEP), hanya menghasilkan head ~10 m dan bukannya 32 m.


3. Pengujian di Tempat & Konfirmasi Akar Penyebab

Operator perlahan-lahan menutup katup pembuangan pompa:

Tekanan pembuangan ditingkatkan dari 0.1 MPa menjadi 0.28 MPa.

Kebisingan kavitasi berhenti.

Vakum kondensor ditingkatkan (650 → 700 mmHg).

Perbedaan suhu di kondensor turun dari ~33 °C menjadi <11 °C, yang mengonfirmasi pemulihan laju aliran.

Kesimpulan: Kavitasi disebabkan oleh operasi head rendah/aliran rendah yang konsisten, bukan oleh kebocoran udara atau kegagalan mekanis.


4. Mengapa Menutup Katup Berhasil

Pembatasan debit akan meningkatkan resistansi sistem secara keseluruhan, menggeser titik operasional pompa ke kiri menuju BEP—sehingga mengembalikan head dan aliran yang memadai. Namun:

Katup harus tetap terbuka hanya ~10%—menimbulkan keausan dan inefisiensi.

Berjalan terus-menerus dalam kondisi terbatas ini tidak ekonomis dan dapat menyebabkan kerusakan katup.


5. Strategi & Solusi Manajemen

Mengingat spesifikasi pompa awal (head 32 m) dan kebutuhan aktual (~12 m), pemangkasan impeller tidaklah layak. Solusi yang disarankan:

Kurangi kecepatan motor: dari 960 rpm → 740 rpm.

Mendesain ulang geometri impeller untuk kinerja optimal pada kecepatan rendah.

Hasil: Kavitasi dihilangkan dan penggunaan energi berkurang secara signifikan—dikonfirmasi dalam pengujian lanjutan.


6. Pelajaran yang Dipetik

Selalu ukuran casing terbelah pompa mendekati BEP mereka untuk menghindari kerusakan kavitasi

Pantau NPSH—NPSHa harus melebihi NPSHr; kontrol throttle hanyalah solusi sementara, bukan solusi sementara

Solusi utama:

Sesuaikan ukuran impeller atau kecepatan putaran (misalnya, VFD, penggerak sabuk),

Sistem perpipaan ulang untuk meningkatkan tekanan pembuangan,

Pastikan katup berukuran benar dan hindari menjalankan pompa dengan tekanan yang terus-menerus.

Terapkan pemantauan kinerja untuk mendeteksi operasi dengan tekanan rendah dan aliran rendah sejak dini.


7. Kesimpulan

Kasus ini menyoroti pentingnya menyelaraskan operasi pompa dengan spesifikasi desainnya. Pompa dengan casing terpisah yang dipaksa beroperasi jauh dari BEP-nya akan mengalami kavitasi—meskipun katup atau seal tampak baik-baik saja. Tindakan korektif seperti pengurangan kecepatan dan desain ulang impeller tidak hanya mengatasi kavitasi tetapi juga meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan.

Baidu
map